Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo didampingi Gubernur DKI Anies Baswedan dan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis meresmikan Samsat Digital dan Pembayaran Non-Tunai kerja sama Bank DKI, Polda Metro, dan Pemprov DKI, di Polda Metro Jaya, Senin (26/3) pagi, Pelayanan lalu lintas harus mengikuti perkembangan zaman.
Mendagri mengatakan, peresmian Samsat Digital tersebut untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dalam hal pembayaran pajak kendaraan dan bea balik nama, serta dalam rangka mendukung Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT). Sehingga, diharapkan menambah kelancaran pelayanan masyarakat, lebih efektif dan efisien, serta mempercepat pelayanan dalam hal pengurusan dokumen kendaraan.
Menurut Tjahjo, kerja sama ini merupakan sinergi positif antara Bank DKI, Pemprov DKI dan Polda Metro dalam rangka mewujudkan peningkatan pelayanan publik, sehingga masyarakat dapat kemudahan dan kenyamanan, terutama ketika melakukan transaksi pembayaran pajak kendaraan atau bea balik nama kendaraan bermotor secara nontunai.
Kerja sama ini juga sekaligus wujud semangat modernisasi sistem transaksi pembayaran. Bank DKI dalam program ini berperan sebagai bank penerima pembayaran pajak kendaraan bermotor, sekaligus agregator pengumpulan dana hasil penerimaan pembayaran pemilik kendaraan. Pemilik cukup datang ke Samsat untuk melakukan pembayaran. Selanjutnya, wajib pajak bisa melakukan proses pembayaran selain melalui ATM, juga dengan aplikasi Bank DKI.
Kapolda mengatakan, pelayanan lalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya harus mengikuti perkembangan teknologi, selain penanganan di lapangan secara optimal. Sebab, kondisi lalu lintas merupakan keadaan nyata sehari-hari yang selalu menjadi pembahasan masyarakat, khususnya bagi pemakai jalan. Oleh karena itu, adanya inovasi pelayanan melalui program GNNT, diharapkan akan lebih efisien dan efektif ketika masyarakat mengurus dokumen kendaraan.
Sebagaimana diketahui, terobosan GNNT ini merupakan harapan untuk memecahkan solusi penanganan dokumen kendaraan bermotor yang selama ini kerap mengalami kesulitan karena membutuhkan waktu lama dalam pengurusan. “Sehingga dengan adanya program ini pelayanan masyarakat dapat lebih cepat dan efisien,” ujarnya.
Untuk sementara, layanan tersebut baru diselenggarakan di Samsat Jakarta Selatan. Ia berharap ke depan, hal serupa bisa diterapkan di Samsat lain bahkan di seluruh wilayah Indonesia.
Evaluasi berkala akan dilakukan untuk tahu apakah masyarakat puas dalam penggunaan fasilitas e-Samsat ini. Lewat fasilitas ini, para wajib pajak tak perlu lagi mengisi form pembayaran wajib pajak secara manual. Mereka hanya perlu memasukkan nomor kendaraan miliknya di layar sentuh. Polda Metro Jaya dan Bank DKI juga menyediakan layanan nontunai lewat JakOne Mobile, serta kartu debit Bank DKI dan bank lain dalam mendukung layanan e-Samsat ini. Diharapkan hal ini mampu memenuhi harapan masyarakat.
Kapolda menyebutkan, penambahan jumlah kendaraan bermotor di wilayah Ibukota Jakarta (pelat B) paling tinggi di Indonesia didominasi sepeda motor terbanyak jumlahnya, menyusul mobil atau kendaraan roda empat.
Dengan kendaraan yang melimpah, otomatis berdampak pada kondisi jalan. Kemacetan tidak akan hilang, justru bertambah. Mengantisipasi keluhan tersebut, jajaran lalu lintas Polda Metro dan Pemprov DKI terus melakukan inovasi pelayanan antara lain dengan membangun sarana dan prasarana angkutan umum massal seperti mass rapid transit (MRT) dan light rail transit (LRT). Transportasi baru itu diharapkan akan mengurangi pemakai jalan, atau warga yang mengendarai mobil pribadi sehingga dapat mengurangi kemacetan karena warga bisa beralih ke angkutan massal tersebut.
Anies mengatakan, pihaknya terus melakukan peningkatan pelayanan masyarakat, dalam hal ini Pemprov DKI didukung Bank DKI serta Polda Metro Jaya bersinergi dalam hal pembayaran kendaraan bermotor. Mengingat, kendaraan bermotor di wilayah Jakarta dan sekitarnya terus mengalami peningkatan jumlahnya, sehingga dibutuhkan inovasi untuk meningkatkan dan mengefisienskan dengan memberikan pelayanan yang optimal. (HPJ/VV/BS)