PAT atau Pajak Air Tanah adalah pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah. Air Tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di bawah permukaan tanah. Dengan nama Pajak Air Tanah dipungut pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah.
Ketua Rombongan Sekretariat Daerah Kota Bengkulu menyampaikan bahwa dalam rangka peningkatan kapasitas (capacity building ), Bidang Administrasi Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Kota Bengkulu melakukan kunjungan kerja ke Dinas Pelayanan Pajak terkait penerapan Perda Air Tanah pada hari Rabu, 21 September 2016.
Disampaikan bahwa pada tahun 2015 dan tahun 2016 target PAT Kota Bengkulu belum tercapai. Sehubungan dengan hal tersebut diharapkan Dinas Pelayanan Pajak dapat memberikan masukan tentang strategi dalam meningkatkan penerimaan pajak air tanah agar lebih maksimal pemungutannya yang selama ini masih dikerjasamakan dengan pihak ketiga untuk pelaksanaan teknis lapangan.
Kepala Unit Pelayanan Penyuluhan dan Layanan Informasi Erma Sulistianingsih didampingi Nur Ahdiyani Kepala UPPD Gambir, perwakilan Bidang Pengendalian dan Bidang Tipda menerima kunjungan tersebut, didahului dengan penyampaian gambaran umum dan struktur Dinas Pelayanan Pajak, target dan realisasi, hubungan koordinasi yang dilakukan baik internal maupun eksternal dan lain sebagainya.
Untuk Pajak Air Tanah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan Perda Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pajak Air Tanah yang menyebutkan bahwa pajak air tanah adalah pajak atas pengambilan dan/atau pemanfaatan air tanah dengan tarif sebesar 20%.
Dalam menentukan ketetapan pajak air tanah, Dinas Pelayanan Pajak bekerjasama dengan Dinas Tata Air melakukan pemasangan dan penghitungan jumlah meter air yang didapatkan dari pengecekan lapangan secara bulanan oleh petugas.
Setelah nominal pemakaian didapatkan maka Unit Pelayanan Pajak Daerah di tiap kecamatan akan menginput data meteran air tanah melalui SIM-PAT (Sistem Informasi Manajemen-Pajak Air Tanah) dan mencetak SKPD PAT untuk objek pajak yang berada di wilayahnya sesuai klasifikasinya. [caption id="attachment_376684" align="aligncenter" width="512"] Kabid Setda SDA Bengkulu dan rombongan bersama jajaran DPP yang menerima [/caption]
Dalam rangka peningkatan penerimaan PAT pihak UPPD juga melakukan pemeriksaan langsung (pendataan) ke objek pajak sehingga apabila ada kendala seperti kerusakan meter air atau penyalahgunaan pemakaian akan segera ditindaklanjuti, hal ini untuk meminimalisir loss potensi PAT.
Setelah paparan dan diskusi, rombongan Sekretariat Daerah Kota Bengkulu Bidang SDA melanjutkan kunjungan ke UPPD Gambir guna melihat sistem komputer PAT (Pajak Air Tanah) yang dilakukan oleh UPPD Gambir. [caption id="attachment_376687" align="aligncenter" width="512"] Bidang SDA Setda Kota Bengkulu bersama jajaran UPPD Gambir[/caption]
Sekilas mengenai Bengkulu, Bengkulu dalam bahasa Belanda disebut Benkoelen atau Bengkulen, dalam bahasa Inggris disebut Bencoolens (red: bernama sama dengan suatu daerah di Singapura), sementara dalam bahasa melayu disebut Bangkahulu. Ada banyak cerita tentang asal usul dan nama Bengkulu, ada yang menyebutkan bahwa nama Bengkulu berasal dari bahasa Melayu dan kata bang yang berarti “pesisir” dan kulon yang berarti “barat”, kemudian terjadi pergeseran pengucapan bang berubah menjadi beng dan kulon menjadi kulu. Sementara sumber lain menyatakan nama “Bencoolen” diperkirakan diambil dari sebuah nama bukit di Cullen, Skotlandia, Bm of Cullen atau variasinya, Ben Cullen (https://www.bengkulukota.go.id/).
Kota Bengkulu sudah berkembang menjadi kota yang maju. Untuk Pusat Perbelanjaan, di Bengkulu sudah ada Mall yang bernama Bengkulu Indah Mall dan menjadi salah satu Mall terbesar di Bengkulu memiliki Food Market, Fashion Market, Handicraft Center. Selain itu terdapat Mega Mall Bengkulu yang merupakan pusat perbelanjaan berkonsep baru dan menyediakan seluruh kebutuhan keluarga dalam satu tempat. [caption id="attachment_376685" align="aligncenter" width="512"] Bengkulu Mega Mall, foto: Indamoves[/caption] (Pohan/Andri/Suni/Humas Pajak Jakarta)