Memahami Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

18 Februari 2022

Memahami Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

 

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah kerap terabaikan dan hanya menjadi konsumsi terbatas di kalangan pemerintah daerah saja. Padahalperan keduanya sangat penting dalam mempercepat laju pembangunan di sebuah daerah dan berfungsi sebagai sumber pembiayaan pelaksanaan Pemerintah Daerah. Meski sama-sama berfungsi sebagai sumber pembiayaan pelaksanaan Pemerintah Daerah, tahukah kamu bahwa pajak daerah dan retribusi daerah ternyata merupakan dua hal yang berbeda dan penting untuk kita dapat mengenali perbedaannya agar bisa sepenuhnya menjalankan tanggung jawab sebagai Wajib Pajak juga mengenali ragam peraturan daerah yang ada.

 

Apa Saja Yang Membedakan Antara Pajak Daerah dan Retribusi Daerah?

 

Definisi

Pajak Daerah adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

 

Sedangkan Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

 

Jenis dan Objek Pungutan

Dalam Pajak daerah, khususnya di DKI Jakarta terdapat tiga belas objek pajak yang dikenakan bagi wajib pajak pribadi dan wajib pajak badan, diantaranya:

  1.           Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
  2.           Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)
  3.           Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBB-KB)
  4.         Pajak Air Tanah (PAT)
  5.         Pajak Hotel
  6.         Pajak Restoran
  7.         Pajak Hiburan
  8.         Pajak Reklame
  9.         Pajak Penerangan Jalan (PPJ)
  10.         Pajak Parkir
  11.         Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)
  12.         Pajak Rokok
  13.         Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2)

 

Sedangkan pada Retribusi Daerah DKI Jakarta yang di jelaskan dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2012 Tentang Retribusi Daerah dibagi menjadi tiga kategori yaitu:

1.    Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa Umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis retribusi yang termasuk Retribusi Jasa Umum antara lain:

a.     Retribusi Pelayanan Kesehatan.

b.     Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan.

c.     Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat.

d.     Retribusi Pelayanan Pasar.

e.     Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor.

f.       Retribusi Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran.

g.     Retribusi Penggantian Biaya Cetak Peta.

h.      Retribusi Penyediaan dan/atau Penyedotan Kakus.

i.        Retribusi Pengolahan Limbah Cair.

j.        Retribusi Pelayanan Tera/Tera Ulang.

k.      Retribusi Pelayanan Pendidikan.

l.        Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi.

m.    Retribusi Pengendalian Lalu Lintas.

 

2.    Retribusi Jasa Usaha, Retribusi Jasa Usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip komersial yang meliputi pelayanan dengan menggunakan/ memanfaatkan kekayaan daerah yang belum dimanfaatkan secara optimal dan pelayanan oleh Pemerintah Daerah sepanjang belum disediakan secara memadai oleh pihak swasta. Jenis retribusi yang termasuk Jasa Usaha meliputi:

a.     Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

b.     Retribusi Pasar Grosir dan/atau Pertokoan.

c.     Retribusi Tempat Pelelangan.

d.     Retribusi Terminal.

e.     Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa.

f.       Retribusi Rumah Potong Hewan.

g.     Retribusi Pelayanan Kepelabuhanan.

h.      Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga.

i.        Retribusi Penyeberangan di Air.

j.        Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.



3.    Retribusi Perizinan Tertentu, Retribusi Perizinan Tertentu adalah pelayanan perizinan tertentu oleh Pemerintah Daerah kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pengaturan dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Jenis Retribusi Perizinan Tertentu adalah:

a.     Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

b.     Retribusi Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol.

c.     Retribusi izin Gangguan.

d.     Retribusi Izin Trayek.

e.     Retribusi Izin Usaha Perikanan.

f.       Retribusi Perpanjangan Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing.

 

Waktu Pembayaran

Salah satu pembeda antara pajak daerah dengan retribusi daerah adalah waktu pembayaran. Jika pajak daerah dibayarkan pada jangka periode waktu tertentu, misalnya satu tahun sekali, satu bulan sekali ataupun incidental tertentu. Sedangkan retribusi daerah dibayarkan setiap kali peseorangan atau badan menggunakan fasilitas umum.

 

Adanya Pajak Daerah dan Retribusi Daerah pada hakikatnya menguatkan prinsip desentralisasi keuangan daerah dan merupakan salah satu komponen Pendapatan Asli Daerah. Pemerintah pusat mendelegasikan sebagian haknya memungut pajak kepada daerah untuk dimanfaatkan sebanyak-banyaknya bagi pembangunan daerah tersebut serta memberikan ruang kepada daerah mengelola APBD secara mandiri untuk keperluan pembangunan daerah dan kesejahteraan msayarakat daerah.